Renungan Ramadhan 15
Saudara-saudari yang dirahmati Allah,
Sifat pemurah merupakan salah satu daripada sifat-sifat orang beriman dan
lebih-lebih lagi oleh kerana bulan Ramadhan merupakan bulan kebajikan, maka
sifat pemurah telah menjadi lebih terserlah. Rasulullah (saw) yang menjadi
ikutan kita telah memberikan contoh yang terbaik dalam hal ini. Kedermawanan
beliau pada bulan Ramadhan berlipat ganda dibanding bulan-bulan lainnya,
sebagaimana kemurahan Tuhannya berlipat ganda pada bulan ini. Diriwayatkan
dari Ibnu Abbas (r.a.) bahwa:
“Nabi (saw) adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan
pada bulan Ramadhan, saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan kepadanya
Al-Qur’an. Jibril menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu
membacakan kepadanya Al-Qur’an. Rasulullah (saw) ketika ditemui Jibril lebih
dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus.”
(hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)
Kedermawanan adalah sifat murah hati dan banyak memberi. Allah pun bersifat
Maha Pemurah, Allah Ta’ala Maha Pemurah, kedermawanan-Nya berlipat ganda
pada waktu-waktu tertentu seperti bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan adalah saat Allah berderma kepada para hamba-Nya dengan
rahmat, ampunan dan pembebasan dari api Neraka, terutama pada Lailatul
Qadar Allah Ta’ala melimpahkan kasih-Nya kepada para hamba-Nya yang
bersifat kasih, maka barangsiapa berderma kepada para hamba Allah niscaya
Allah Maha Pemurah kepadanya dengan anugerah dan kebaikan.
Membantu orang-orang yang berpuasa dan berdzikir untuk senantiasa taat, agar
memperoleh pahala seperti pahala mereka; sebagaimana siapa yang membekali
orang yang berperang maka ia memperoleh seperti pahala orang yang
berperang, dan siapa yang menanggung dengan baik keluarga orang yang
berperang maka ia memperoleh pula seperti pahala orang yang berperang.
Dinyatakan dalam hadits Zaid bin Khalid dari Nabi (saw) beliau bersabda:
“Barangsiapa memberi makan kepada orang yang berpuasa maka baginya
seperti pahala ovang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun dari
pahalanya. “
(hadis Riwayat Ahmad dan At-Tirmidzi).
Puasa dan sedekah bila dikerjakan bersama-sama merupakan sebab masuk
Surga. Dinyatakan dalam hadis Ali radhiallahu ‘anhu, bahawa Nabi(saw)
bersabda:
“Sungguh di Surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat
dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. “ Maka berdirilah kepada
beliau seorang Arab Badui seraya berkata: Untuk siapakah ruangan-ruangan itu
wahai Rasulullah,?jawab beliau: “Untuk siapa saja yang berkata baik, memberi
makan, selalu berpuasa dan shalat malam ketika orang-orang dalam keadaan
tidur. “
(Hadis Riwayat. At-Tirmidzi dan Abu Isa berkata, hadits ini gharib)
Puasa dan sedekah bila dikerjakan bersama-sama lebih dapat menghapuskan
dosa-dosa dan menjauhkan dari api Neraka Jahannam, terutama jika ditambah
lagi shalat malam. Dinyatakan dalam sebuah hadis bahwa Nabi (saw)
bersabda:
“Puasa itu perisai dan benteng kokoh yang melindungi seseorang dari api
Neraka”.
(Hadis riwayat Ahmad)
Dalam hadis lain, dari Mu’adz(ra) bahawa Rasulullah (SAW) bersabda:
“Sedekah dan shalat seseorang di tengah malam dapat menghapuskan dosa
sebagaimana air memadamkan api”
(Hadis riwayat At-Tirmidzi)
Kita maklum bahawa adalah sukar untuk menjaga puasa yang sempurna.
Biasanya tentu terdapat kesilapan atau kekurangan. Maka sedekahlah yang
bakal menampung kekurangan atau ketidak-sempurnaan ini.
Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan dan keikhlasan untuk beramal
No comments:
Post a Comment